LGBT
(Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)
(Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)
LGBT atau GLBT adalah akronim dari
"lesbian,
gay,
biseksual,
dan transgender".Istilah ini digunakan semenjak tahun
1990-an yang menggantikan frasa "komunitas gay", karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok
yang telah disebutkan. Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman
"budaya yang
berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah
LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual,
bukan hanya homoseksual, biseksual,
atau transgender saja.
Dan
akhir-akhir ini LGBT menjadi perbincangan yang cukup hangat di netizen, karena adanya aplikasi pengubah tampilan foto profil
(profile picture) di Facebook. Fitur foto profil facebook berwarna pelangi yang bertajuk
‘Celebrate Pride’ memang memancing kontroversi. Ketika seorang pengguna facebook mengubah fotonya dengan fiturini,
ia berarti mendukung pernikahan sesama jenis. Facebook sendiri pada saat itu tengah merayakan
momentum kemenangan komunitas sesama jenis di
Amerika Serikat pada Sabtu (27/6/2015) yang pada saat itu MahkamahAgung negara tersebut melegalkan pernikahan sesama jenis
di AS.
LGBT sesungguhnya bukanlah hal yang baru di Indonesia. Mereka muncul dengan dalih
bahwa perilaku yang mereka lakukan adalah bagian dari hak asasi manusia (HAM) dan kebebasan
individu yang harus dihormati dan dijaga oleh negara. Oleh karenanya kalangan
pendukung LBGT ini tidak henti mencari dukungan atas penyimpangan yang mereka
lakukan agar dapat diterima oleh masyarakat luas. Terlebih lagi, masyarakat
dibuat resah dan bimbang, bahkan dipaksa untuk menerima penyimpangan yang
dilakukan oleh mereka. Berbagai upaya telah dilakukan parapenganut
LGBT iniagar perilaku “sakit” merekadapat diterima oleh
masyarakat luas di negeri ini. Mulai dari membentuk berbagai organisasi gay dan
lesbian seperti Lambda Indonesia pada tahun 1982, KKLGN (Kelompok Kerja Lesbian
dan Gay Nusantara), GAYa NUSANTARA (yang
menerbitkan majalah dengan nama yang sama), dan lain-lain. Hingga mengadakan
berbagai kontes waria. Dan bahkan merekadengan berani menggugat UU perkawinan di Indonesia
karena dianggap tidak mengakui perkawinan sejenis.
Orang-orang LGBT dan para pendukung mereka pun makin
gencar beraksi dengan mendapat alasandanpertimbangan dari ide-ide liberalisme, kebebasan berekspresi
yang dibangun di atas pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan. LGBT selalu
menjadikan HAM sebagai tameng dalam seluruh kegiatan mereka. Merekapun
berkolaborasi dengan kaum liberal menggunakan argumentasi bahwa homoseks adalah
fitrah sehingga harus diakui dan dihormati keberadaannya.
Lalu sebenarnya apa penyebab terjadinya fenomena
LGBT ini? Ada beberapa faktor yang bisa jadi ini merupakan penyebab mereka menderita LGBT.
Jawaban yang
pertama adalah penyakit. Di beberapa penelitian, LGBT bisa muncul karena adanya gen
tertentu yang bermutasi atau hilang sehingga sifat-sifat yang
seharusnya muncul justru tidak bisa terekspresikan. Penegakan diagnosis
ini hanya bisa dilakukan oleh ahli yang berkompeten dan telah melalui serangkaian tes
yang dibutuhkan. Jadi, tidak sembarang orang bisa memvonis seseorang mengidap LGBT atau tidak.
Gaya
hidup (lifestyle). Jika penyebabnya adalah yang satu ini, maka tidak ada jalan lain
selain mengingatkan mereka agar segera berubah. Beberapa artikel mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab seseorang menjadi
LGBT karena ketidak puasan/kemarahan yang
mereka rasakan terhadap lawan jenis mereka. Misalnya, seorang wanita yang
terus-menerus disakiti oleh pria, sehingga pikirannya kemudian mengatakan semua laki-laki adalah sama.
Maka, wanita tersebut akhirnya mencari pelampiasan bukan ke pada laki-laki lain,
karena takut disakiti lagi, tetapi kepada sesama jenisnya. Jika bertemu pengidap LGBT,
maka kitaharus banyak-banyak mengingatkan bahwa sikap mereka adalah salah besar. Kesimpulan
yang mereka ambil terhadap lawan jenisnya tersebut terlalu prematur.
Moral
dan akhlak. Golongan homoseksual (LGBT)
ini terjadi karena adanya pergeseran norma-norma ausila yang dianut oleh masyarakat,
serta semakin menipisnya kontrol sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal
ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya rangsangan seksual. Kerapuhan iman seseorang juga dapat menyebabkan segala kejahatan terjadi karena iman sajalah
yang mampu menjadi benteng paling efektif dalam mengekang penyimpangan seksual.
Pengetahuan
agama yang lemah dan sempit. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman agama
juga merupakan faktor internal yang mempengaruhi terjadinya homoseksual
(LGBT). Karena pendidikan agama
dan akhlak sangat penting dalam membentuk akal dan pribadi individu itu sendiri. Pengetahuan
agama memainkan peran yang sangat penting sebagai benteng pertahanan yang paling
ideal dalam mendidik diri sendiri untuk membedakan yang mana baik dan yang mana yang buruk,
haram dan halal dan lain-lain.
Tidak sedikitdampak
yang dapat ditimbulkan dari fenomena LGBT ini. Selain bentuk penyimpangan, LGBT juga bisa memberikan dampak
negative bagi kesehatan. Seperti mudah terjangkit virus HIV, sifilis, hepatitis,
dan infeksi-infeksi lainnya. Efek yang
selanjutnya ditimbulkan adalah perubahan perilaku,
ketidak seimbangan perilaku ini disebabkan kejiwaan seorang gay atau pelaku homoseksual
(LGBT)
cenderung memberikan efek negatif pada sistem saraf dan penurunan pada sistem kerja otak. Akibatnya seorang
gay akan lebih nyaman dengan penyelewengan yang
ia lakukan meski ia menyadari bahwa halter sebut adalah salah dan kurang berpikir realistis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar