Sabtu, 09 Januari 2016

Teks Eksplanasi - Fenomena Sosial LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Trangender)





LGBT
(Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)



LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender".Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an yang menggantikan frasa "komunitas gay", karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan. Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender saja.

Dan akhir-akhir ini LGBT menjadi perbincangan yang cukup hangat di netizen, karena adanya aplikasi pengubah tampilan foto profil (profile picture) di Facebook. Fitur foto profil facebook berwarna pelangi yang bertajuk ‘Celebrate Pride’ memang memancing kontroversi. Ketika seorang pengguna facebook mengubah fotonya dengan fiturini, ia berarti mendukung pernikahan sesama jenis. Facebook sendiri pada saat itu tengah merayakan momentum kemenangan komunitas sesama jenis di Amerika Serikat pada Sabtu (27/6/2015) yang pada saat itu MahkamahAgung negara tersebut melegalkan pernikahan sesama jenis di AS.

LGBT sesungguhnya bukanlah hal yang baru di Indonesia. Mereka muncul dengan dalih bahwa perilaku yang mereka lakukan adalah bagian dari  hak asasi manusia (HAM) dan kebebasan individu yang harus dihormati dan dijaga oleh negara. Oleh karenanya kalangan pendukung LBGT ini tidak henti mencari dukungan atas penyimpangan yang mereka lakukan agar dapat diterima oleh masyarakat luas. Terlebih lagi, masyarakat dibuat resah dan bimbang, bahkan dipaksa untuk menerima penyimpangan yang dilakukan oleh mereka. Berbagai upaya telah dilakukan parapenganut LGBT iniagar perilaku “sakit” merekadapat diterima oleh masyarakat luas di negeri ini. Mulai dari membentuk berbagai organisasi gay dan lesbian seperti Lambda Indonesia pada tahun 1982, KKLGN (Kelompok Kerja Lesbian dan Gay Nusantara), GAYa NUSANTARA  (yang menerbitkan majalah dengan nama yang sama), dan lain-lain. Hingga mengadakan berbagai kontes waria. Dan bahkan merekadengan berani menggugat UU perkawinan di Indonesia karena dianggap tidak mengakui perkawinan sejenis.

Orang-orang LGBT dan para pendukung mereka pun makin gencar beraksi dengan mendapat alasandanpertimbangan dari ide-ide liberalisme, kebebasan berekspresi yang dibangun di atas pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan. LGBT selalu menjadikan HAM sebagai tameng dalam seluruh kegiatan mereka. Merekapun berkolaborasi dengan kaum liberal menggunakan argumentasi bahwa homoseks adalah fitrah sehingga harus diakui dan dihormati keberadaannya.

Lalu sebenarnya apa penyebab terjadinya fenomena LGBT ini? Ada beberapa faktor yang bisa jadi ini merupakan penyebab mereka menderita LGBT.

Jawaban yang pertama adalah penyakit. Di beberapa penelitian, LGBT bisa muncul karena adanya gen tertentu yang bermutasi atau hilang sehingga sifat-sifat yang seharusnya muncul justru tidak bisa terekspresikan. Penegakan diagnosis ini hanya bisa dilakukan oleh ahli yang berkompeten dan telah melalui serangkaian tes yang dibutuhkan. Jadi, tidak sembarang orang bisa memvonis seseorang mengidap LGBT atau tidak.

Gaya hidup (lifestyle). Jika penyebabnya adalah yang satu ini, maka tidak ada jalan lain selain mengingatkan mereka agar segera berubah. Beberapa artikel mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab seseorang menjadi LGBT karena ketidak puasan/kemarahan yang mereka rasakan terhadap lawan jenis mereka. Misalnya, seorang wanita yang terus-menerus disakiti oleh pria, sehingga pikirannya kemudian mengatakan semua laki-laki adalah sama. Maka, wanita tersebut akhirnya mencari pelampiasan bukan ke pada laki-laki lain, karena takut disakiti lagi, tetapi kepada sesama jenisnya. Jika bertemu pengidap LGBT, maka kitaharus banyak-banyak mengingatkan bahwa sikap mereka adalah salah besar. Kesimpulan yang mereka ambil terhadap lawan jenisnya tersebut terlalu prematur.

Moral dan akhlak. Golongan homoseksual (LGBT) ini terjadi karena adanya pergeseran norma-norma ausila yang dianut oleh masyarakat, serta semakin menipisnya kontrol sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya rangsangan seksual. Kerapuhan iman seseorang juga dapat menyebabkan segala kejahatan terjadi karena iman sajalah yang mampu menjadi benteng paling efektif dalam mengekang penyimpangan seksual.

Pengetahuan agama yang lemah dan sempit. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman agama juga merupakan faktor internal yang mempengaruhi terjadinya homoseksual (LGBT). Karena pendidikan agama dan akhlak sangat penting dalam membentuk akal dan pribadi individu itu sendiri. Pengetahuan agama memainkan peran yang sangat penting sebagai benteng pertahanan yang paling ideal dalam mendidik diri sendiri untuk membedakan yang mana baik dan yang mana yang buruk, haram dan halal dan lain-lain.

Tidak sedikitdampak yang dapat ditimbulkan dari fenomena LGBT ini. Selain bentuk penyimpangan, LGBT juga bisa memberikan dampak negative bagi kesehatan. Seperti mudah terjangkit virus HIV, sifilis, hepatitis, dan infeksi-infeksi lainnya. Efek yang selanjutnya ditimbulkan adalah perubahan perilaku, ketidak seimbangan perilaku ini disebabkan kejiwaan seorang gay atau pelaku homoseksual (LGBT) cenderung memberikan efek negatif pada sistem saraf dan penurunan pada sistem kerja otak. Akibatnya seorang gay akan lebih nyaman dengan penyelewengan yang ia lakukan meski ia menyadari bahwa halter sebut adalah salah dan kurang berpikir realistis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar