Pengangguran
Pengangguran
adalah salah satu fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek ketenagakerjaan
yang sudah menjadi permasalahan di masyarakat. Seperti sebuah penyakit
kronis yang menyerang sisi kehidupan dalam bermasyarakat. Telah banyak cara
dalam penanganan yang telah dilakukan, namun permasalahan ini tidak juga
tuntas. Tidak hanya di Indonesia, masalah pengangguran ini sudah ditemukan
hampir di semua negara. Setiap pemerintahan yang ada didunia, telah menjadikan
masalah pengagguran menjadi agenda yang utama. Secara umum, banyak yang
mengartikan bahwa pengangguran adalah orang dewasa yang tak bekerja, masih
mencari pekerjaan, atau tidak mempunyai pekerjaan secara formal dan tidak memperoleh
penghasilan.
Pengangguran
seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya
pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga
dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Sebenarnya kesulitan lapangan kerja ini disebabkan oleh 2 faktor utama, yaitu faktor pribadi dan faktor sosial ekonomi. Berikut penjelasan dari
tiap-tiap faktor.
1. Faktor Pribadi
Dalam hal ini penyebab pengangguran
bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan serta
ketrampilan dari pekerja itu sendiri. Penjelasannya sebagai berikut :
· Faktor
kemalasan
Penganguran yang berasal dari
kemalasan individu sebenarnya sedikit.Namun, dalam sistem materialis dan
politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem
penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin
menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi
atau undian.
· Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang
diterapkan adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang
cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
·
Faktor rendahnya pendidikan dan
keterampilan
Saat ini sekitar 74% tenaga kerja
Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari
rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum
lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang
dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi
pengangguran intelek.
2. Faktor Sistem Sosial dan Ekonomi
Faktor ini merupakan penyebab utama
meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:
·
Ketimpangan antara penawaran
tenaga kerja dan kebutuhan
Tahun depan diperkiraan akan muncul
pencari tenaga kerja baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang bisa ditampung
saat ini dalam sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi
pengangguran.
·
Kebijakan pemerintah yang tidak
berpihak kepada rakyat
Banyak kebijakan pemerintah yang
tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru. Menurut Menteri
Tenaga Kerja dan Transportasi (Menakertrans), kenaikan BBM telah menambah jumlah
pengangguran sekitar 1 juta orang. Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan
pada pertumbuhan ekonomi, bukan pada pemerataan juga mengakibatkan banyak hal
yang tidak semestinya dan juga mengakibatkan pengangguran semakin bertambah. Banyaknya
pembukaan industri yang tidak memperhatikan dampak lingkungan juga
mengakibatkan pencemaran, sehingga mematikan lapangan kerja yang sudah ada.
·
Pengembangan sektor ekonomi
non-real
Dalam sistem ekonomi kapitalis—memberikan
kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan
perekonomian—muncul
transaksi yang menjadikan uang sebagai suatu barang yang mudah untuk di
perdagangkan yang di sebut sektor non-real. Seperti bursa efek dan saham
perbankan sistem ribawi maupun asuransi.Sektor ini tumbuh pesat. Nilai
transaksinya bahkan bisa mencapai 10 kali lipat daripada sektor
real.Pertumbuhan sector ini jauh lebih cepat daripada sektor real, sehingga
mendorong tingkat perubahan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi
dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan
dan PHK serta pengangguran.Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di
Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997. Peningkatan sektor non-real juga
mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak
memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.
·
Banyaknya tenaga kerja wanita
Jumlah wanita pekerja pada tahun 1998 ada sekitar 39,2
juta. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tenaga kerja
wanita ini mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan
laki-laki. Akan tetapi, dalam sistem kapitalis, untuk efesiensi biaya biasanya
yang diutamakan adalah wanita karena mereka mudah diatur dan tidak banyak
menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya
pengangguran di pihak laki-laki.
Akibat
munculnya pengangguran tersebut maka dapat menimbulkan berbagai macam persoalan
sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Orang yang tak mempunyai mata pencaharian
juga tidak bisa mendapat penghasilan dan yang tak berpenghasilan tak dapat membelanjakan
uang dalam membeli barang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika jumlah
penganggur sangat banyak maka akan timbul kekacauan sosial, jika jumlah
gelandangan semakin meningkat pesat maka tingkat kriminalitas semakin tinggi.
Dan juga akan terjadi kesenjangan sosial.
Berdasarkan
semua uraian tadi maka sudah sangat jelas bahwa pengangguran adalah
permasalahan besar yang harus segera diselesaikan serta memiliki solusi yang
cukup ampuh agar tingkat pengangguran semakin berkurang. Langkah yang nyata
untuk bisa ditempuh yaitu dengan memperbaiki keadaan lapangan kerja.Dengan
semakin baiknya keadaan lapangan kerja maka kekerasan sosial yang disebabkan
oleh pengangguran dapat diatasi atau setidaknya berkurang. Disamping itu, pemerintah
harus memperbaiki lulusan sarjana yang dihasilkan dan juga disesuaikan dengan
kebutuhan pasar akantenaga kerja. Langkah yang baik lagi, jika kita dapat
memberikan keterampilan yang memadai untuk mereka yang masih bekerja sehingga
mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri nantinya.
Semua
langkah tersebut harus segera kita laksanakan agar dapat memecahkan masalah
pengangguran yang tak kunjung terselesaikan. Permasalahan ini bukanlah masalah
pemerintah saja, namun ini suatu permasalahan yang memang sudah menjamur di
kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakatpun juga harus ikut ambil peran dalam
menangani masalah pengangguran ini.