Senin, 29 Februari 2016

Quotes and Poems

Hallo fellas!

Kali ini saya akan membagikan beberapa quotes untuk kalian-kalian yang sangat menyukai bermain dengan kata-kata. Disini saya akan memberikan sedikit cuplikan quotes yang telah saya buat dan yang saya temukan di social media sebelah, yang menurut saya paling bagus hehe. So, hope you enjoy it !


"Kebersamaan kita bagai intermezzo di dalam sebuah cerita, bukan?
Hana ada di selingan dari sekian banyaknya fase dalam hidup. Karena kejadian hari ini akan terhapus oleh kejadian-kejadian yang akan mendatang lalu terlupakan."


"Terkadang harus ada yang tertinggal, untuk mengingatkan yang pergi agar pulang.
Tapi bagaimana yang tertinggal hanyalah kenangan manis yang menurutmu itu adalah kenanagan yang tak berarti?
Namun aku percaya, cinta sejati selalu tahu jalan untuk pulang. Jika dia tidak kembali, sederhana saja, dia bukan cinta sejati."

Kedua kutipan di atas tadi yang menurut saya paling bagus dan paling menyentuh hati. Kalau kata anak jaman sekarang, nyampe banget ke hati. Tapi tetap ingat, jangan baper ya hehe.

Dan ada lagi quotes singkat nih, buat kalian-kalian para remaja yang sedang mengalami 'penyakit' galau kronis haha. Saya ada sedikit quotes buat kalian. Check this out!

"Kau terus menusukkan belati. Pada hati yang telah rapuh ini."

Saya rasa, quotes di atas tidak perlu dijelaskan kembali. Sudah cukup jelas dan cukup mewakili perasaan kawan-kawan yang menjadi korban php atau yang habis putus sama pacarnya.

"Loving you, fighting on. It's our paradise, and it's our friendzone."

Oke, saya yakin sebagian dari kalian tentu tidak asing dengan cuplikan kalimat diatas. Ya. Itu adalah salah satu lirik lagu milik Zayn Malik, ex One Direction member yang berjudul Pillowtalk. Fyi, itu karangan/editan saya sendiri. Hehe, gatau kenapa. Mungkin pada saat itu saya lagi baper, jadinya gitu deh haha.

Oke deh, ini closing sekaligus bonus buat kalian-kalian semua nih.

"Ada rindu yang tak tersampaikan, ada rasa yang tak bisa dijelaskan, dan ada cinta yang tak terbalaskan." (Kata yang -tak sempat- terucap) by Rdnanggiap

"Aku ingin mencintaimu lebih kekal dari seperti air mata yang kekal dalam ruang rindu ini." (Gedichte) by Anggitmhrn


Oke, sekian postingan kali ini. Mungkin ini sedikit nyampah ya hehe tapi nggak papa deh. Buat kalian-kalian yang mau tahu lebih banyak quotes-quotes baper lainnya? Silahkan buka www.wattpad.com. Disana kalian bisa baca-baca buku sesuai dengan genre yang kalian suka. Jangan lupa mampir ke akun saya www.wattpad.com/Anggitmhrn

Don't be a silent readers, fellas! See ya on the next post!

Sabtu, 09 Januari 2016

Teks Eksplanasi - Pengangguran




Pengangguran

Pengangguran adalah salah satu fenomena sosial yang berhubungan dengan aspek ketenagakerjaan yang sudah menjadi permasalahan di masyarakat. Seperti sebuah penyakit kronis yang menyerang sisi kehidupan dalam bermasyarakat. Telah banyak cara dalam penanganan yang telah dilakukan, namun permasalahan ini tidak juga tuntas. Tidak hanya di Indonesia, masalah pengangguran ini sudah ditemukan hampir di semua negara. Setiap pemerintahan yang ada didunia, telah menjadikan masalah pengagguran menjadi agenda yang utama. Secara umum, banyak yang mengartikan bahwa pengangguran adalah orang dewasa yang tak bekerja, masih mencari pekerjaan, atau tidak mempunyai pekerjaan secara formal dan tidak memperoleh penghasilan.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Sebenarnya kesulitan lapangan kerja ini disebabkan oleh 2 faktor utama, yaitu faktor pribadi dan faktor sosial ekonomi. Berikut penjelasan dari tiap-tiap faktor.

1.      Faktor Pribadi
Dalam hal ini penyebab pengangguran bisa disebabkan oleh kemalasan, cacat/udzur dan rendahnya pendidikan serta ketrampilan dari pekerja itu sendiri. Penjelasannya sebagai berikut :

·       Faktor kemalasan
Penganguran yang berasal dari kemalasan individu sebenarnya sedikit.Namun, dalam sistem materialis dan politik sekularis, banyak yang mendorong masyarat menjadi malas, seperti sistem penggajian yang tidak layak atau maraknya perjudian. Banyak orang yang miskin menjadi malas bekerja karena berharap kaya mendadak dengan jalan menang judi atau undian.

·     Faktor cacat /uzur
Dalam sistem kapitalis hukum yang diterapkan adalah ‘hukum rimba’. Karena itu, tidak ada tempat bagi mereka yang cacat/uzur untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

·       Faktor rendahnya pendidikan dan keterampilan
Saat ini sekitar 74% tenaga kerja Indonesia adalah mereka yang berpendidikan rendah, yaitu SD dan SMP. Dampak dari rendahnya pendidikan ini adalah rendahnya keterampilan yang mereka milki. Belum lagi sistem pendidikan Indonesia yang tidak fokus pada persoalan praktis yang dibutuhkan dalam kehidupan dan dunia kerja. Pada akhirnya mereka menjadi pengangguran intelek.

2.      Faktor Sistem Sosial dan Ekonomi
Faktor ini merupakan penyebab utama meningkatnya pengangguran di Indonesia, di antaranya:

·       Ketimpangan antara penawaran tenaga kerja dan kebutuhan
Tahun depan diperkiraan akan muncul pencari tenaga kerja baru sekitar 1,8 juta orang, sedangkan yang bisa ditampung saat ini dalam sektor formal hanya 29%. Sisanya di sektor informal atau menjadi pengangguran.

·       Kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat
Banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat dan menimbulkan pengangguran baru. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transportasi (Menakertrans), kenaikan BBM telah menambah jumlah pengangguran sekitar 1 juta orang. Kebijakan Pemerintah yang lebih menekankan pada pertumbuhan ekonomi, bukan pada pemerataan juga mengakibatkan banyak hal yang tidak semestinya dan juga mengakibatkan pengangguran semakin bertambah. Banyaknya pembukaan industri yang tidak memperhatikan dampak lingkungan juga mengakibatkan pencemaran, sehingga mematikan lapangan kerja yang sudah ada.

·       Pengembangan sektor ekonomi non-real
Dalam sistem ekonomi kapitalis—memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian—muncul transaksi yang menjadikan uang sebagai suatu barang yang mudah untuk di perdagangkan yang di sebut sektor non-real. Seperti bursa efek dan saham perbankan sistem ribawi maupun asuransi.Sektor ini tumbuh pesat. Nilai transaksinya bahkan bisa mencapai 10 kali lipat daripada sektor real.Pertumbuhan sector ini jauh lebih cepat daripada sektor real, sehingga mendorong tingkat perubahan harga aset sehingga menyebabkan turunnya produksi dan investasi di sektor real. Akibatnya, hal itu mendorong kebangkrutan perusahan dan PHK serta pengangguran.Inilah penyebab utama krisis ekonomi dan moneter di Indonesia yang terjadi sejak tahun 1997. Peningkatan sektor non-real juga mengakibatkan harta beredar hanya di sekelompok orang tertentu dan tidak memilki konstribusi dalam penyediaan lapangan pekerjaan.

·       Banyaknya tenaga kerja wanita
Jumlah wanita pekerja pada tahun 1998 ada sekitar 39,2 juta. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Peningkatan jumlah tenaga kerja wanita ini mengakibatkan persaingan pencari kerja antara wanita dan laki-laki. Akan tetapi, dalam sistem kapitalis, untuk efesiensi biaya biasanya yang diutamakan adalah wanita karena mereka mudah diatur dan tidak banyak menuntut, termasuk dalam masalah gaji. Kondisi ini mengakibatkan banyaknya pengangguran di pihak laki-laki.

Akibat munculnya pengangguran tersebut maka dapat menimbulkan berbagai macam persoalan sosial dan ekonomi bagi masyarakat. Orang yang tak mempunyai mata pencaharian juga tidak bisa mendapat penghasilan dan yang tak berpenghasilan tak dapat membelanjakan uang dalam membeli barang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jika jumlah penganggur sangat banyak maka akan timbul kekacauan sosial, jika jumlah gelandangan semakin meningkat pesat maka tingkat kriminalitas semakin tinggi. Dan juga akan terjadi kesenjangan sosial.

Berdasarkan semua uraian tadi maka sudah sangat jelas bahwa pengangguran adalah permasalahan besar yang harus segera diselesaikan serta memiliki solusi yang cukup ampuh agar tingkat pengangguran semakin berkurang. Langkah yang nyata untuk bisa ditempuh yaitu dengan memperbaiki keadaan lapangan kerja.Dengan semakin baiknya keadaan lapangan kerja maka kekerasan sosial yang disebabkan oleh pengangguran dapat diatasi atau setidaknya berkurang. Disamping itu, pemerintah harus memperbaiki lulusan sarjana yang dihasilkan dan juga disesuaikan dengan kebutuhan pasar akantenaga kerja. Langkah yang baik lagi, jika kita dapat memberikan keterampilan yang memadai untuk mereka yang masih bekerja sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri nantinya.

Semua langkah tersebut harus segera kita laksanakan agar dapat memecahkan masalah pengangguran yang tak kunjung terselesaikan. Permasalahan ini bukanlah masalah pemerintah saja, namun ini suatu permasalahan yang memang sudah menjamur di kehidupan masyarakat. Sehingga masyarakatpun juga harus ikut ambil peran dalam menangani masalah pengangguran ini.

Teks Eksplanasi - Fenomena Sosial LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Trangender)





LGBT
(Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)



LGBT atau GLBT adalah akronim dari "lesbian, gay, biseksual, dan transgender".Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an yang menggantikan frasa "komunitas gay", karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang telah disebutkan. Akronim ini dibuat dengan tujuan untuk menekankan keanekaragaman "budaya yang berdasarkan identitas seksualitas dan gender". Kadang-kadang istilah LGBT digunakan untuk semua orang yang tidak heteroseksual, bukan hanya homoseksual, biseksual, atau transgender saja.

Dan akhir-akhir ini LGBT menjadi perbincangan yang cukup hangat di netizen, karena adanya aplikasi pengubah tampilan foto profil (profile picture) di Facebook. Fitur foto profil facebook berwarna pelangi yang bertajuk ‘Celebrate Pride’ memang memancing kontroversi. Ketika seorang pengguna facebook mengubah fotonya dengan fiturini, ia berarti mendukung pernikahan sesama jenis. Facebook sendiri pada saat itu tengah merayakan momentum kemenangan komunitas sesama jenis di Amerika Serikat pada Sabtu (27/6/2015) yang pada saat itu MahkamahAgung negara tersebut melegalkan pernikahan sesama jenis di AS.

LGBT sesungguhnya bukanlah hal yang baru di Indonesia. Mereka muncul dengan dalih bahwa perilaku yang mereka lakukan adalah bagian dari  hak asasi manusia (HAM) dan kebebasan individu yang harus dihormati dan dijaga oleh negara. Oleh karenanya kalangan pendukung LBGT ini tidak henti mencari dukungan atas penyimpangan yang mereka lakukan agar dapat diterima oleh masyarakat luas. Terlebih lagi, masyarakat dibuat resah dan bimbang, bahkan dipaksa untuk menerima penyimpangan yang dilakukan oleh mereka. Berbagai upaya telah dilakukan parapenganut LGBT iniagar perilaku “sakit” merekadapat diterima oleh masyarakat luas di negeri ini. Mulai dari membentuk berbagai organisasi gay dan lesbian seperti Lambda Indonesia pada tahun 1982, KKLGN (Kelompok Kerja Lesbian dan Gay Nusantara), GAYa NUSANTARA  (yang menerbitkan majalah dengan nama yang sama), dan lain-lain. Hingga mengadakan berbagai kontes waria. Dan bahkan merekadengan berani menggugat UU perkawinan di Indonesia karena dianggap tidak mengakui perkawinan sejenis.

Orang-orang LGBT dan para pendukung mereka pun makin gencar beraksi dengan mendapat alasandanpertimbangan dari ide-ide liberalisme, kebebasan berekspresi yang dibangun di atas pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan. LGBT selalu menjadikan HAM sebagai tameng dalam seluruh kegiatan mereka. Merekapun berkolaborasi dengan kaum liberal menggunakan argumentasi bahwa homoseks adalah fitrah sehingga harus diakui dan dihormati keberadaannya.

Lalu sebenarnya apa penyebab terjadinya fenomena LGBT ini? Ada beberapa faktor yang bisa jadi ini merupakan penyebab mereka menderita LGBT.

Jawaban yang pertama adalah penyakit. Di beberapa penelitian, LGBT bisa muncul karena adanya gen tertentu yang bermutasi atau hilang sehingga sifat-sifat yang seharusnya muncul justru tidak bisa terekspresikan. Penegakan diagnosis ini hanya bisa dilakukan oleh ahli yang berkompeten dan telah melalui serangkaian tes yang dibutuhkan. Jadi, tidak sembarang orang bisa memvonis seseorang mengidap LGBT atau tidak.

Gaya hidup (lifestyle). Jika penyebabnya adalah yang satu ini, maka tidak ada jalan lain selain mengingatkan mereka agar segera berubah. Beberapa artikel mengatakan bahwa salah satu faktor penyebab seseorang menjadi LGBT karena ketidak puasan/kemarahan yang mereka rasakan terhadap lawan jenis mereka. Misalnya, seorang wanita yang terus-menerus disakiti oleh pria, sehingga pikirannya kemudian mengatakan semua laki-laki adalah sama. Maka, wanita tersebut akhirnya mencari pelampiasan bukan ke pada laki-laki lain, karena takut disakiti lagi, tetapi kepada sesama jenisnya. Jika bertemu pengidap LGBT, maka kitaharus banyak-banyak mengingatkan bahwa sikap mereka adalah salah besar. Kesimpulan yang mereka ambil terhadap lawan jenisnya tersebut terlalu prematur.

Moral dan akhlak. Golongan homoseksual (LGBT) ini terjadi karena adanya pergeseran norma-norma ausila yang dianut oleh masyarakat, serta semakin menipisnya kontrol sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya rangsangan seksual. Kerapuhan iman seseorang juga dapat menyebabkan segala kejahatan terjadi karena iman sajalah yang mampu menjadi benteng paling efektif dalam mengekang penyimpangan seksual.

Pengetahuan agama yang lemah dan sempit. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman agama juga merupakan faktor internal yang mempengaruhi terjadinya homoseksual (LGBT). Karena pendidikan agama dan akhlak sangat penting dalam membentuk akal dan pribadi individu itu sendiri. Pengetahuan agama memainkan peran yang sangat penting sebagai benteng pertahanan yang paling ideal dalam mendidik diri sendiri untuk membedakan yang mana baik dan yang mana yang buruk, haram dan halal dan lain-lain.

Tidak sedikitdampak yang dapat ditimbulkan dari fenomena LGBT ini. Selain bentuk penyimpangan, LGBT juga bisa memberikan dampak negative bagi kesehatan. Seperti mudah terjangkit virus HIV, sifilis, hepatitis, dan infeksi-infeksi lainnya. Efek yang selanjutnya ditimbulkan adalah perubahan perilaku, ketidak seimbangan perilaku ini disebabkan kejiwaan seorang gay atau pelaku homoseksual (LGBT) cenderung memberikan efek negatif pada sistem saraf dan penurunan pada sistem kerja otak. Akibatnya seorang gay akan lebih nyaman dengan penyelewengan yang ia lakukan meski ia menyadari bahwa halter sebut adalah salah dan kurang berpikir realistis.